Kamis, 23 April 2015

Persis Jakarta, Begini Lengangnya Jalanan Bandung di Puncak Peringatan KAA

Jalanan di Kota Bandung lengang setelah para tamu negara dan delegasi telah melintas dan mengikuti rangkaian acara di Gedung Merdeka, Jalan Asia Afrika. Jalan-jalan yang sebelumnya ditutup sudah dibuka. Kendaraan yang melintas pun tak ramai.

Pantauan di lapangan, mulai dari Jalan Pajajaran, Jalan Abdurachman Saleh, Jalan Wastukencana, Jalan Tamansari, Jalan Merdeka, Jalan Aceh hingga Jalan Lombok lengang. Tak ada kemacetan yang ditemui sepanjang jalan.

Hanya di Jalan Cicendo di perempatan Jalan Pajajaran saja terlihat jalan ditutup oleh polisi. Seperti diketahui, para tamu negara akan mengikuti jamuan makan siang di Gedung Pakuan, Jalan Otto Iskandardinatta.

Toko-toko dan pedagang yang biasa berjualan di pinggir jalan tak terlihat. Warga banyak yang keluar untuk menikmati suasana Bandung yang sepi dan nyaman.

"Nyaman banget, coba Bandung setiap hari seperti ini. Senang enggak macet," ujar Ajat (29).

Begitu pula dengan Agie (27) yang mengaku menikmati jalanan Kota Bandung hari ini. "Suasananya enak. Adem dan gak padat merayap seperti biasanya," tuturnya.

Minggu, 19 April 2015

Raffi & Gigi Tak Bisa Lepas dari Internet Broadband

Internet broadband telah menjadi kebutuhan esensial bagi setiap rumah. Hal ini juga dirasakan oleh keluarga dari pasangan selebriti Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.

Meski kesibukan sebagai artis banyak menyita waktu, pasangan yang menikah pada November 2014 ini mewajibkan diri untuk saling menghubungi jika tidak sedang bersama.

“Kami sadar membangun rumah tangga harmonis tanpa komunikasi aktif tentu sangat sulit. Kita mengoptimalkan berbagai sarana teknologi. Semuanya bisa dilakukan dengan serba mudah dan murah. Biasanya kita mengandalkan telepon atau memanfaatkan jaringan internet,” kata Raffi lewat email, Senin (20/4/2015).

Menurutnya, sarana komunikasi yang bisa dibutuhkan adalah lengkap, canggih, serta dapat diandalkan. “Kami mau layanan yang bias memberikan semuanya. Ada layanan Internet, TV, dan telepon. Kalau dulu semua layanan itu saling terpisah, sekarang sudah menjadi satu,” tambah Nagita yang akrab dengan panggilan Gigi.

Raffi mengatakan, dirinya telah menjatuhkan pilihan ke produk IndiHome milik Telkom yang menyediakan layanan Triple Play berupa Internet on Fiber atau High Speed Internet, Phone (TeleponRumah), dan IPTV (UseeTV Cable), beserta beberapa fitur tambahan seperti IndiHome View, MelOn, dan Trend Micro Security System.

“Kita juga bisa memantau rumah dengan CCTV dari jauh,” imbuh Gigi. “Intinya komunikasi dalam bentuk apapun menjadi lebih lancar,” timpal Raffi.

Pengguna IndiHome ternyata tidak hanya pasangan ini, Ibunda Raffi, Amy Qonita, juga menggunakan produk besutan Telkom itu. “Saya sering berkomunikasi dengan anak-anak dan menantu saya. Dalam sehari saya biasa menelepon beberapa kali.Untuk telepon, suaranya jernih banget,” ujar Amy

Berita Lainnya :

http://blogberkatakata.blogspot.com/2015/04/mario-si-penyusup-roda-pesawat-yang.html 

Kerja Sama 3 Perusahaan Ini Bisa Tingkatkan Penghasilan Petani Jagung 2 Kali Lipat

Tiga perusahaan yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Cargill, dan Monsanto bekerja sama dalam bidang pertanian Indonesia. Kerja sama ketiganya bisa meningkatkan produksi pertanian jagung sampai 2 kali lipat.

Monsanto adalah perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS)‎ di Indonesia yang memasok kebutuhan pertanian. Dalam hal ini, Monsanto punya kontribusi dalam memasok benih-benih jagung dan teknologinya.

"Kita menghasilan genetika terbaik untuk meningkatkan kualitas produk, yang kedua kita juga membantu bagaimana petani itu tahu bagaimana menggunakan produk-produk tersebut," kata Vice President Monsanto Asia Pasific, Juan Farinati di Wisma Nusantara, Jakarta, Minggu (19/4/2015).

Sedangkan perusahaan lain, yaitu BRI memberikan kontribusi dalam pembiayaan, pemberian kredit dan lainnya.

Country Head General Manager Cargill‎ Indonesia Jean Louis Guillou menuturkan, pihaknya dalam kerja sama yang sudah berlangsung sejak Juni 2014 ini berkontribusi untuk memasarkan hasil panen jagung dari petani. Kerja sama ini baru dijalin untuk memfasilitasi petani di kawasan Mojokerto, Jawa Timur.

Guillou menuturkan, dengan kerja sama ini produktivitas petani jagung bisa ditingkatkan. ‎

"Kita bisa bantu besarkan produktivitas jagung di Indonesia. Hasil per hektar biasanya 3-4 ton, kalau dengan bibit dan teknologi yang terbaik bisa mungkin meningkatkan ke 7-8 ton per hektar," katanya

Berita Lainnya :

http://bloggalagreece2010.blogspot.com/2015/04/ahok-marah-balai-betawi-setu-babakan.html
http://sarahgracedye.blogspot.com/2015/04/baku-tembak-polisi-di-cijantung.html
http://safiadboutique.blogspot.com/2015/04/ini-kritik-tim-reformasi-migas-buat.html
http://solehinloveislam.blogspot.com/2015/04/pertamina-tegaskan-tak-hapus-premium.html
http://weeklyteaparty.blogspot.com/2015/04/presiden-china-dan-belasan-kepala.html
http://ipaspwb.blogspot.com/2015/04/harga-pertalite-ron-90-bakal-di-kisaran.html
http://peace-palestine-israel.blogspot.com/2015/04/ini-alasan-tim-reformasi-migas-ingin.html
http://alhariz87.blogspot.com/2015/04/2500-orang-asing-datang-selama-kaa.html

Jumat, 17 April 2015

Mendes Marwan Ajak Mahasiswa ITS Kawal Pembangunan Desa

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Marwan Ja'far mengajak organisasi kemahasiswaan dan perguruan tinggi ikut dan mengawal pembangunan desa.

Termasuk mengawasi alokasi dana desa yang diperuntukkan untuk pembangunan desa.

"Membangun desa dan desa untuk Indonesia yang sejahtera ini, tidak mungkin dilakukan sendirian oleh pemerintah," kata Marwan Ja'far saat memberikan kuliah umum di kampus Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya, dalam rangka Harlah ke 55 Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Jumat (17/4/2015).

Ia menerangkan, perguruan tinggi merupakan salah satu subsitem pendidikan nasional. Dengan menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, dapat mengambil peran strategis dalam pembangunan nasional, termasuk dalam pembangunan desa.

Katanya, beberapa bentuk partisipasi atau peran nyata yang bisa disumbangsihkan dari perguruan tinggi dalam pembangunan desa, diantaranya melakukan penelitian, pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat gunan, untuk memajukan perekonomian masyarakat desa.

"Membangun desa ini bagian dari kerja yang mulia," terangnya.

Ia menambahkan, kuliah kerja nyata (KKN) mahasiswa di pedesaan, menurutnya bisa dijadikan media untuk memberikan penyuluhan dan pembinaan ke masyarakat desa